Setelah beberapa saat masuk, maka akan melihat taman rusa yang isinya hanya beberapa ekor rusa, namun hewan utama di situs ini bukanlah rusa melainkan kambing. Di berbagai sudut kita akan melihat kambing berkeliaran mencari rumput. Warga sekitar memberi makan kambingnya di situs ini dan hasilnya kotoran kambing di mana-mana. Sempat saya pergi ke situs ini beberapa hari setelah Idul Adha membuat saya ingin menyata kambing-kambing itu (hehe).
Gerbang Utama |
Di dekat gerbang, kita bisa melihat candi pembakaran. Candi ini di tengahnya terdapat lubang yang pada saat ditemukan terdapat abu di dalamnya. Ternyata abu tersebut merupakan abu dari pembakaran kayu (dari papan di dekatnya tertulis demikian) tapi di buku petunjuknya ditulis tempat pembakaran mayat (doh). Di dekatnya (sebelah tenggara), terdapat sumur yang katanya airnya mengandung tuah (-_-;). Sumur ini dinamakan Amerta Mantena yang berarti air mantra (buat mbah dukun nyembur kali... :p).
Dari candi pembakaran kita bisa naik ke atas menuju kirana pandang (tulisan di papan petunjuknya bilang begitu). Di atas terdapat arca Durga dan merupakan satu-satunya arca yang ada di kompleks Ratu Boko ini. Dari atas kita bisa melihat candi Prambanan dari kejauhan dan juga gunung Merapi di belakangnya (kalau cerah) dan sebenarnya kita bisa melihat kedua tempat ini dari plaza Andrawina (letaknya di bawah di dekat tempat parkir atas).
Gua |
Bagian lain dari Ratu Boko adalah goa. Walaupun disebut goa sebenarnya bisa dikatakan cuma lubang kecil saja. Di sekitar goa ini terdapat pintu masuk lain yang sepertinya tidak berbayar. Waktu ke sana terdapat sepeda motor yang masuk dari sisi ini. Di jalan yang dekat masuk terdapat tulisan dilarang masuk karena telah memasuki situs. Sebenarnya di situs Ratu Boko terdapat rumah-rumah yang masuk kompleks ini dan tetap dibiarkan. Terdapat beberapa pintu masuk tak resmi lainnya, seperti yang berada di dekat musholla di situs ini.
Terdapat banyak kolam di kompleks Ratu Boko ini. Sebuah kolam terletak di dekat candi pembakaran dan banyak kolam terdapat di dekat pendopo. Kolam-kolamnya berisi ikan, kecebong, ganggang, serangga, dan lain-lain. Sayangnya ikan-ikannya kecil-kecil.
Yang cukup lucu adalah adanya miniatur candi. Jadi bukan candi betulan yang benar-benar ada dan sempurna bentuknya (candi pembakaran cuma terlihat bawahnya saja), melainkan berupa miniatur dengan ukuran sekitar 1,5 meter. Dan tentunya tidak bisa kita masuki (kecuali beberapa bagian tubuh).
Miniatur Candi |
1 komentar:
Fotonya diambil pada waktu yang berbeda
Posting Komentar
Silakan bertanya sepuasnya, apabila ingin tahu lebih jauh silakan PM saya