Jarang-jarang update blog dalam waktu dekat-dekat. Gak
apa-apa deh.
Sebenarnya awalnya mo nyeritain tempat yang ada di pulau “besi”,
tapi agak malas buat cari-cari info tambahan dari mbah gugel, diganti deh sama tempat yang
ada di pulau “jewawut” aja :p. Tempat kali ini masih jarang dibahas di internet
dan sepertinya juga jarang dikunjungi :p, kebanyakan orang pun bila ke
Parangtritis tentu tahunya pantai.
Gua Jepang Parangtritis, sebenarnya sih menurut saya agak
gak tepat judulnya, tapi karena kebanyakan orang nyebutnya seperti itu, ya mo
gimana lagi. Gua Jepang ini terletak di antara dua Kabupaten di DIY, yaitu
kabupaten Bantul tepatnya di Seloharjo, Pundong dan kabupaten Gunungkidul
tepatnya di Girijati, Purwosari. Lho Parangtritis kan letaknya di kecamatan
Kretek bukan Pundong? Ya karena lokasi Gua Jepang ini deket banget sama
Parangtritis, dan Parangtritis lebih terkenal daripada nama-nama yang menjadi lokasi yang
sebenarnya (argumen pribadi :p).
Jendela pengintaian |
Sebenarnya gak pernah ada maksud untuk mengunjungi ni
tempat, tapi entah kenapa tiba-tiba “nemu” di jalan :p. Awalnya sih saya memang
mau main ke pantai sebentar tapi lewat jalan bukit, tapi ternyata saya lewat
jalan yang salah (lebih tepatnya jalan yang tidak sesuai dengan rencana :p).
Jalan paling mudah untuk menuju ke sini adalah lewat jalan Parangtritis, lalu
sesaat setelah jembatan kali Opak langsung belok kiri. Perhatikan di sebelah
kanan sampai nemu jalan aspal, jalan aspal pertama lewati saja karena untuk ke
gua Jepang ini lewat jalan aspal yang kedua. Seharusnya saya lewat jalan aspal
yang pertama tapi malah keblabasan :p. Sekalian saya saranin jangan lewat jalan
bukit ini karena jalannya belak-belok, kanan kiri hutan, naik turun, jauh,
sepi, jelek apalagi pas musim hujan bonus lumpur :p
Ikuti jalan aspal tersebut, naik terus sampai atas. Pemandangannya
lumayan lah, bisa lihat jembatan kali Opak sama daerah nun jauh di sana :p. Pas
lewat situ pas masuk kampung, saya agak kaget karena kok ada orang duduk di
jalan, terus ada sapi diikat sampai berkeliaran di tengah jalan, ternyata oh
ternyata jalan aspalnya habis diganti jalan makadam batu kapur dengan sisa-sisa
sedikit aspal. Awalnya karena awal jalur ini adalah jalur menanjak membuat saya
agak ragu dan pengin balik, tapi karena malu sama orang kampung yang tadi
ngliatin (mungkin mikir ni orang ngapain ke sini :p) membuat saya melanjutkan
perjalanan tanpa tahu ada apa di depan. Dan setelah melewati tugu batas
kabupaten Bantul dan Gunungkidul dengan sedikit intuisi akhirnya malah sampai
ke gua jepang ini :D.
Sungai Opak dari gua Jepang |
Kendaraan paling tepat buat ke sini tentu saja pakai motor,
atau pakai sepeda gunung kalau kuat, kalau pakai mobil ya walaupun jalannya
sempit tapi kemungkinan berpapasan kecil tapi lebih baik jangan deh karena
kalau ada apa apa bakal kesulitan. Jumlah gua Jepang ini katanya ada 19 buah,
18 di Bantul 1 di GK. Jalan untuk ke gua Jepang ini ada tiga, satu dari Pundong
dan dua dari Purwosari.
Gua Jepang |
Walaupun lokasi tempat ini terasing, namun masih ada saja aksi vandalisme. Sepertinya tempat ini juga bagus buat melihat matahari terbenam, tapi ya kasihan nanti turunnya karena pastinya sepi, gelap, dan jalan ala kadarnya :p. Kalau ingin melihat melihat semua gua Jepang yang ada agak sulit karena beberapa ada yang benar-benar tersembunyi dan tidak ada petunjuk yang jelas mengenai lokasinya. Jalan pun kadang hanya berupa jalan setapak karena jalan sudah ditumbuhi rumput-rumput liar.
Japanese Bunker |
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan bertanya sepuasnya, apabila ingin tahu lebih jauh silakan PM saya