Akhirnya nge-post lagi setelah sekian lama tidak nge-post di blog ini :D
Post tour jatim-nya kuhentikan dulu deh ganti dengan post yang seperti biasa aja lagi :p.
Hampir semua mahasiswa yang kuliah di Jogja tahu Selokan Mataram, maklum selokan ini mengalir di dekat kampus-kampus yang ada di sekitaran Jogja, seperti UGM dan UNY. Namun tidak semuanya tahu dari mana asal air selokan ini bermula. Ancol, itulah asal dari selokan ini. Entah kenapa dinamai Ancol saya juga tidak tahu. Setelah dicari melalui KBBI ternyata ancol adalah tanah yang menjorok ke laut; tanjung. Tapi untuk ancol yang ini sepertinya juga gak terlalu cocok, tanah yang menjorok ke sungai...
Ancol bisa dikatakan terletak di dua provinsi, Jateng dan DIY. Terletak di Banjaroya, Kalibawang, Kulonprogo untuk wilayah DIY dan Karangtalun, Ngluwar, Magelang untuk wilayah Jateng. Entah kenapa kebanyakan orang menyebut Ancol sebagai Ancol Bligo, padahal Bligo sendiri adalah desa di selatan Karangtalun. Sedangkan letak astronomisnya terletak pada daerah sekitar 7°39′51″S 110°16′01″E.
Untuk mencapai Ancol yang paling gampang ya mengikuti selokan mataram untuk jalur lain sebenarnya banyak tapi sulit menjelaskan dengan kata-kata :p (sebenarnya malas njelasin). Paling enak ke sini ya naik motor, naik sepeda sambil nyusurin selokan mataram juga asyik (padahal belum pernah), kalau naik mobil juga bisa tapi lebih baik jangan lewat selokan mataram, habis jalannya sempit, kalau naik angkot…. entah turun mana :p.
Hulu Selokan Mataram |
Di Ancol terdapat jembatan Karangtalun yang melalui sungai Progo yang juga merupakan batas antara provinsi Jateng dan DIY.
Di sebelah timur sungai Progo terdapat bendungan Karangtalun yang merupakan awal dari jaringan saluran induk mataram yang sekitar 3 km kemudian membelah menjadi saluran van der wijck ke selatan dan kanal Yoshiro ke timur. Perasaan ni nama Van Der Wijck ada di mana-mana. Kebanyakan sih orang-orang mainnya di sebelah timur ini. Sedangkan di sebelah barat terdapat intake kalibawang yang merupakan hulu dari saluran induk kalibawang yang entah ujungnya di mana (maklum pas nyusurin ini saluran mbelah jadi 2 terus jadi ada sal induk Donomulyo terus jalannya menghilang, kayaknya sih di kali Serang atau mungkin balik ke Progo lagi).
Sebenarnya sih pemandangan di Ancol ini gak ada yang istimewa, cuma lihat sungai, bendungan, saluran air, jadi ya gak istimewa banget. Namun di sisi sejarah tentu saja ni tempat banyak banget sejarahnya. Dimulai dari bendung Karangtalun dan saluran Van Der Wijck yang dibangun Belanda, kemudian kanal Yoshiro / selokan mataram yang dibangun Jepang, lalu saluran Kalibawang yang dibangun setelah kemerdekaan. Yang lebih unik lagi, ternyata ada game membangun selokan mataram. Ni Game saya temuin di Benteng Vredeburg, kita disuruh mbangun saluran air dari sungai Progo menuju sungai Opak melalui halangan-halangan yang ada, tapi ni game sulit maininnya dah dipencet-pencet gak mau juga (main sendiri aja di sana atau mungkin saya yang payah :p).
Saluran Kalibawang dan Sungai Progo |
Bagian paling asyik di tempat ini menurut saya adalah ketika menuju intake Kalibawang. Untuk menuju tempat ini sebenarnya ada cara yang lebih mudah, tapi kurang seru. Jalan yang seru adalah melewati pembatas antara saluran Kalibawang dengan sungai Progo yang lebarnya sekitar 1.75 meter kayaknya dengan tinggi sekitar 3 meter, Jadi kalau jatuh ya sakit atau basah :p.Waktu itu dengan bodohnya mengendarai motor sampai ujungnya dan tempat enak buat muterin motornya tidak ada XD, jadi harus angkat-angkat buat muter, mana panjang motornya pas lagi. Intake Kalibawang ini diresmikan pada 8 April 1970 oleh Ir Sutami (bapak ini namanya juga di mana-mana).
Intake Kalibawang |
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan bertanya sepuasnya, apabila ingin tahu lebih jauh silakan PM saya