Ternyata perjalanan geje ke Jatim dah dilewati lebih dari dua tahun dan sambungan ceritanya gak juga diketik -____-;). Kalo mau baca sebelumnya mungkin dah lupa bisa baca di hari 1, hari 2, dan hari 3 bagian I. Oh dan karena harus memory mining, jadinya gak bisa detail ceritanya
Ok, cerita berlanjut dimulai dari habis sholat Jumat di masjid Kalibaru. Berdasarkan rencana, tujuan selanjutnya adalah pantai Pulau Merah di kecamatan Pasanggaran, dan seharusnya berbelok pas di Kecamatan Glenmore (tahunya beloknya di sini) malah keblabasan sampai Banyuwangi yang jaraknya sekitar 60 km dari Glenmore -__-;). Yah karena waktunya juga dah hampir sore, terpaksa langsung tancap gas ke Alas Purwo saja dengan tujuan utama G-Land / Plengkung.
Gerbang TN Alas Purwo |
Rute Alas Purwo
Untuk ke Alas Purwo, dari Banyuwangi ambil jalur ke selatan (gampangnya kalau ada petunjuk ambil ke arah Jember), nanti bakalan lewat kecamatan Kabat sama Rogojampi. Di Rogojampi terdapat pertigaan (pertigaan banyak kali), pokoknya ambil ke Selatan atau lurus gampangnya sampai Srono yang nanti bakalan ada petunjuk arah ke Alas Purwo, yaitu belok ke kiri. Ambil jalan itu terus sampai Muncar, belok kanan dan nanti bakalan masuk kecamatan Tegaldlimo yang jalannya waktu itu aduhai (intinya ikuti petunjuk, kalau bingung tinggal tanya :p), ingat ini dua tahun lalu.
Singkatnya setelah sampai Kendalrejo, desa terakhir sebelum Alas Purwo, jalanan bakal menjadi full jalan tanah dengan kanan kiri hutan, kira-kira 20 km sampai masuk gerbang selamat datang. Habis itu bayar retribusi (dah lupa berapa) dan nunjukin KTP, selanjutnya terserah mau ke mana, ikuti saja petunjuk yang ada. Karena sudah sore ya saya langsung menuju tujuan utama, G-Land.
Rambu-rambu di Taman Nasional |
Pantai Trianggulasi
Di jalan menuju G-Land, terdapat petunjuk jalan ke arah pantai Trianggulasi, ya karena dekat, mampir sebentar deh. Oh iya jalan di sini sudah aspal dan lumayan mulus.
Di pantai Trianggulasi ini sepi banget (cuma ada saya -___-;). Pasir pantainya putih dan banyak jejak kaki binatang. View-nya luas berupa pantai yang memanjang di teluk Grajagan dan tentunya laut dong. Di pantai ini juga ada bangunan yang sepertinya buat menginap, tapi sepi-sepi aja tuh.
Bangunan di pantai Trianggulasi |
Pantai Pancur
Balik lagi ke jalan yang benar, skip skip sampailah di Pancur. Di Pancur ini lebih hidup dari pantai sebelumnya, ada masjid dan pos jaganya juga. Pas parkir motor buat sholat, langsung didatangi petugas, "Mau ke mana? Mau ke Gua? Oh Plengkung, kendaraan cuma sampai sini, jalannya rusak, kalau mau jalan 10 kilometer, nggak mau kan...", dan harapan saya ke Plengkung pun berakhir.... -__-;). Sebenarnya mau-mau aja, tapi kan saya harus lanjut ke tujuan selanjutnya, apalagi ini sudah sore, kalau di tengah jalan ketemu banteng pas gelap... belum di sana penginapannya mahal banjet walau sebenarnya saya bawa uang yang cukup (tapi ngapain). Walau beberapa waktu kemudian saya lihat motor penduduk yang lewat jalan ke arah Plengkung.
Sebenarnya untuk ke G-Land, kalau gak mau jalan bisa sewa mobil, tapi saya kan sendiri, pengunjung lain juga cuma di Pancur. habis itu saya memutuskan nggalau sampai matahari terbenam -___-;)
Berbeda dengan Trianggulasi, pasir pantai di sini lebih kehitaman, Kalau soal pemandangannya sih gak begitu beda, yang berbeda cuma terdapat sungai kecil dengan batuan kapur di alirannya.
Ketika sedang galau, tiba-tiba datang hiburan berupa seekor rusa yang sedang main ke pantai mau menikmati matahari terbenam (halah). Dan setelah matahari tenggelam di balik awan, langsung sholat dulu dan lanjut balik ke Banyuwangi melewati jalan yang gelap dengan penerangan hanya dari lampu motor saya. Sebenarnya sempet deg-degan juga sih, karena sebelumnya baca di inet kalau pas lewat jalan sekitar situ malam hari ada seekor banteng yang rebahan, tapi untungnya tidak terjadi apa-apa.
Sungai di Pancur |
End of Day
Tujuan berikutnya adalah menuju Kawah Ijen. Setelah sampai Banyuwangi saya cari petunjuk arah ke Kawah Ijen tapi gak nemu-nemu, setelah muter-muter akhirnya makan dulu di Ketapang setelah gak maem selain makanan ringan :p. Skip skip skip, akhirnya petunjuknya lihat juga, ternyata tu petunjuk jalannya ketutup sama pohon, wat wet wut menyusuri jalan sepi, akhirnya sampai di kecamatan Licin...
Seekor rusa yang sedang menikmati senja |
Tsuzuku...